Dantidak ada yang menjamin seseorang akan selalu lebih baik kondisinya dari orang lain. Orang yang tadinya kaya bisa jadi mendadak hilang hartanya. Orang yang punya jabatan tinggi, bisa lengser seketika. Orang yang tadinya mulia kedudukannya, bisa jadi nanti masyarakat merendahkannya. Sehingaa, tidaklah pantas seseorang merasa jumawa, merasa

Pernahkah kamu menjumpai orang yang selalu merasa paling hebat dan tidak mau menerima pendapat orang lain? Atau jangan-jangan, kamu sendiri yang punya perilaku seperti itu? Hati-hati, bisa jadi kamu termasuk dalam orang yang narsis. Narsis adalah istilah untuk menggambarkan perilaku seseorang yang punya rasa percaya diri tinggi. Perilaku ini sebenarnya bukan hal yang buruk apabila dibarengi dengan self-esteem yang baik, memiliki empati, dan bisa belajar dari kesalahan. Akan tetapi, kalau narsis menjadi sebuah kebiasaan dan dilakukan secara berlebihan hingga merugikan orang lain, mungkin saja perilaku ini sudah termasuk dalam tanda gangguan kepribadian narsistik. Mengenal Karakteristik Narsistik Orang dengan gangguan kepribadian narsistik punya rasa percaya diri yang berlebihan, tetapi enggan berempati terhadap sesama. Mereka juga merasa dirinya sangat hebat dalam segala hal. Nggak cuma sampai di situ, ada lagi beberapa ciri-ciri penderita gangguan kepribadian narsistik yang bisa dikenali, yaitu Arogan dan ingin dikagumi secara terus-menerus Iri pada orang lain dan yakin bahwa orang lain iri pada dirinya Ingin dikenal sebagai sosok yang superior, meskipun tidak memiliki prestasi atau pencapaian yang mendukung Sering melebih-lebihkan pencapaian Adanya harapan orang lain patuh dan ingin dilayani Sibuk dengan fantasi tentang kekuasaan, kesuksesan, kecantikan, kecerdasan, atau pasangan yang sempurna Manipulatif demi keuntungan pribadi Tidak menerima kritik dan sering lari dari tanggung jawab Selalu berusaha unggul di tiap situasi Punya cita-cita yang tidak realistis Suasana hati cepat berubah Gangguan kepribadian narsistik bisa terbentuk karena pola asuh dari orang tua ke anak. Salah satunya adalah kebiasaan orang tua yang suka memanjakan, memuji yang berlebihan, dan membuat anak selalu merasa lebih hebat dibandingkan dengan teman atau saudara-saudaranya. Selain itu, anak yang hidup dan tinggal di lingkungan di mana ia sering dibangga-banggakan secara berlebihan, memiliki riwayat orang tua dengan gangguan kepribadian narsistik, atau adanya masalah pada sistem saraf juga dapat memicu perilaku ini. Cara Menangani Narsistik dengan Tepat Dilihat dari karakteristiknya saja, narsistik bukan suatu perilaku yang baik untuk dipelihara, ya? Selain bisa dijauhi oleh orang-orang terdekat, sebagian penderita gangguan kepribadian narsistik sering kecanduan alkohol atau terlibat dalam penyalahgunaan obat-obatan terlarang, lho. Dampak dari keinginan untuk terus-menerus diperhatikan dan mendapat pengakuan bisa membuat seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik lebih rentan mengalami penyakit mental tertentu, seperti gangguan kecemasan dan depresi. Sedangkan kecanduan alkohol dan penyalahgunaan napza dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko timbulnya penyakit jantung, penyakit liver, ada gangguan metabolik lain. Biasanya sih, seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik tidak merasa ada yang salah dengan dirinya sehingga enggan meminta bantuan orang lain atau berkonsultasi ke dokter. Oleh karenanya, jika orang terdekatmu ada yang terlihat terlalu narsis dan haus akan perhatian hingga menghalalkan segala cara supaya diakui, ajaklah ia ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan. Tidak ada obat yang efektif untuk mengatasi narsis yang berlebihan. Psikoterapi adalah pilihan yang bisa dilakukan untuk memahami penyebab kenapa seseorang memiliki kepercayaan diri yang berlebihan, sulit memercayai orang lain, dan kebiasaan memandang rendah orang lain. Selain itu, psikoterapi juga akan membantu mengajari penderita cara untuk mengelola stres. Jika diperlukan, dokter bisa meresepkan antidepresan dan anticemas bila narsis yang dialami sudah menyebabkan munculnya gangguan kecemasan.

Apalagijika ada orang lain yang kelakuan atau tindakannya terlihat lebih buruk dari kita, kita jadi merasa makin leluasa menghakiminya karena kita merasa yang paling "bersih". Tapi jangan sampai deh kita jadi terlalu sibuk mengumbar aib orang lain dan malah lupa untuk bercermin.
50 Kata Kata Bijak Jangan Merasa Paling Benar - Kita tentu tahu bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna. Kita semua memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Maka dari itu tidak sepantasnya kita merasa paling sempurna, merasa paling baik dan merasa paling benar. Agar kita terhindar dari sifat buruk tersebut. Berikut adalah kumpulan quotes, kutipan kata, pepatah, kata kata mutiara, kata kata sindiran, dan kata kata bijak tentang orang yang dirinya merasa paling Benar, Paling Pintar, Paling Hebat, Paling Baik, Paling Suci dan Paling Shalih / Shalihah. Dengan membagikan kata kata ini ke media sosial, menjadikannya sebagai status faceboook, caption instagram atau lainnya tentunya akan memotivasi diri kita dan orang lain yang membacanya supaya tidak mempunyai sifat merasa paling benar dan menilai orang lain salah. Jangan pernah merasa diri paling baik dan paling benar. Bisa jadi, sesungguhnya Allah yang Maha baik sedang menutupi aib-aib kita. Ketika manusia merasa dirinya yang paling benar, manusia bisa menjadi sangat kejam. ~ Hatori Toujuuro - Nabari no Ou Agar tak selalu merasa paling benar kau harus lebih sering menjadi pendengar Jangan hanya ingin didengarkan. Hidup itu belajar, Mencari. Mencari kebenaran. Bukan pembenaran. Bukan juga merasa paling benar. Fanatik selalu merasa benar sendiri paling benar, menganggap orang lain salah. Merasa paling benar lalu menjelekkan mereka yg tidak sepaham dan sekeyakinan dengan mu sombong akan mmunculkan lingkaran kebencian yang tiada henti. Perang mungkin sudah berlangsung. Bertindak semaunya, Bertindak sesuka hati, Merasa dirinya yang paling benar, Sebenarnya sedang menciptakan Penderitaan di kemudian hari. Mereka yang cemburu, akan selalu merasa paling benar, walaupun pada akhirnya mereka hanya bisa meminta maaf. Orang yang tidak ingin memperbaiki kesalahannya adalah orang yang sombong karna ia merasa dirinya paling benar. Setiap manusia pasti punya kekurangan, janganlah engkau merasa udah paling benar sendiri sempurna apalagi sok suci. Debat agama sama politik di socmed tuh buat apa? Gak ada ujungya. Gak ada yang mau kalah. Ataupun mengalah. Semua orang merasa agamanya yang paling benar. Keyakinannya paling benar. Pilihannya paling benar. Baca Juga 60 Kata Kata Nasehat Bijak Tentang Debat, Berdebat dan Perdebatan Jangan berbantah dengan pembenci. Penjelasan paling bijak darimu adalah diam, tersenyum, dan membiarkan dia merasa benar sendiri. ~ Mario Teguh Kita itu tidak sehebat yang kita pikirkan. Berhentilah merasa paling oke, merasa paling benar, apalagi sampai bilang tidak membutuhkan orang lain. Kita itu, tidak pernah sehebat yang kita pikirkan. ~ Tere Liye Pemenang kehidupan adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat. Hijrah juga suatu proses menjadi orang yang santun lagi taat. merubah kebiasaan buruk menjadi baik. tidak suka memfitnah, tidak riya, tidak merasa paling benar, orang lain salah semua, tidak memiliki sifat dengki, iri, sakit hati dan tidak suka berdusta dan menyebarkan cerita hoax. ~ Irrawardy Manany Aku tak ingin merasa paling benar mencintaimu. Aku hanya ingin mencintaimu dengan benar, dan cintamu benar untukku. ~ Vera Tzilla Lubis Kita mungkin bagian dari kebenaran, tapi bukan yang paling benar. Seseorang yang telah kecanduan menggunakan media sosial untuk berdebat, sulit untuk mendengarkan perkataan orang lain, karena merasa dirinya paling benar. Terkadang kita samar membedakan antara mengingatkan dan merasa paling benar. ~ fitritash Hati-hati kalau kalian merasa paling benar dalam segala hal dan menyalahkan banyak hal, berarti ada yang salah. ~ Migraine Worker Kalau kita berdebat, tidak boleh memaki dan harus sopan. dan tidak boleh merasa paling benar karena bukan hak kita menentukan kebenaran itu. Perlu di tekankan bahwa merasa paling benar juga tidak baik. Merasa paling sempurna di masanya juga tidak baik. Janagan pernah menganggap apa yang kita lakukan, apa yang kita ucapkan adalah suatu yang paling benar dibanding dengan yang dilakukan dan diucapkan orang lain. Kesalahan terbesar manusia adalah ketika ia merasa ia paling benar. Pintar saja, tak perlu merasa pintar. Baik saja tak usah merasa baik. Shalih saja, tak usah merasa shalih. Karena kegaduhan seringkali disebabkan oleh orang yang merasa paling benar, pintar, baik, shalih. ~ Ahmad Rifa'i Rif'an Hindari merasa paling sholeh / sholehah. Hindari merasa jauh lebih baik dari orang lain. Karena itu akan menimbulkan titik-titik hitam dalam hatimu. ~ anhyizzah Tingkatan seseorang yang mempelajari ilmu termasuk hijrah/ baru jadi bener itu ada 3. 1. Menjadi merasa paling benar dan sombong. 2. Menjadi tawadhu. 3. Merasa bahwa ilmu yang ia punya tidak seberapa. Jangan merasa paling benar, kebenaran yang tahu hanya Allah. ~ Al Ustadz Abu 'Abdillah Muhammad 'Afifuddin Slidawy hafizhahullah Hidup itu memang bukan seberapa pintar diri kita, bukan seberapa banyak gelar yang kita peroleh. Namun seberapa kita bisa bermanfaat diri itu semua, seberapa kita bermakna dengan segenap ilmu yang kita miliki. Salah adalah saat diri merasa paling benar lalu menganggap yang selain kita salah. Hati-hati ketika kita merasa bahwa pemikiran kita adalah yang paling benar, itu hanya di kepala kita, begitu sombongnyakah kita sebagai manusia hingga terlupa bahwa Sang Pencipta adalah pemilik kebenaran yang hakiki. Tidak akan masuk kedalam syurga orang yang dihatinya ada kesombongan meskipun seberat biji sawi. ~ HR Muslim Merasa benar itu salah, Merasa salah itu benar. Jangan sombong karena merasa lebih pintar. Setinggi apapun sekolah kita, setinggi apapun gelar yang kita peroleh dan sejauh apapun kita telah belajar. Percuma saja jika kita tidak menghargai pendapat orang lain. Jangan pernah merasa lebih baik dari orang lain karena bisa jadi orang itu lebih baik dari kita dimata Allah. < Jangan pernah merasa paling benar dan juga jangan pernah merasa paling bersalah, sebenarnya hidup bukan tentang siapa yanga benar dan siapa yang salah tapi tentang siapa yang bisa introspeksi diri. Janganlah kita merasa orang paling benar, karena dari perasaan tersebut justru kita akan terpuruk. Janganlah kalian sekali-kali mera diri kalian paling suci, sungguh hanya Allah yang paling mengetahui siapa yang paling bertaqwa. QS An najm 32 Kita tidak bisa menyamakan standar perilaku orang lain dengan perilaku kita. Ketahuilah apa yang telah mereka lewati tak sama dengan apa yang sudah anda jalani selama hidup hidup anda. ~ Mary Quaine Orang yang ilmunya sedikit seringkali merasa lebih pandai. Orang baik tak pernah berhenti introspeksi diri. Jika kau merasa tinggi, periksa batinmu. Mungkin ia sedang melayang kehilangan pijakan. Jika kau merasa wangi, periksa ikhlasmu, mungkin itu asap dari amal shalihmu yang hangus dibakar riya. ~ Salim A Fillah Jika engkau merasa paling benar, maka sesungguhnya engkau adalah orang yang tidak dianggap penting. Suka mengkritik seseorang, tidak mengakui ketidaktahuan, berbicara dengan bahasa yang rumit. Merupakan ciri orang yang sok pintar, bisa jadi orang yang anggap pintar ternyata orang yang bodoh dan orang yang anda anggap bodoh ternyata orang yang pintar. Orang bijak akan merasa malu jika kata-katanya lebih baik daripada tindakannya. ~ Confucios Kesombongan dalam beragama yang sering tidak kita sadari adalah merasa paling benar dan paling baik sendiri. Sehingga kita jadi terlalu sibuk hanya melihat kesalahan dan keburukan orang lain saja. ~ Dani Kaizen Siapa yang merasa dirinya sudah paling benar maka akan sulit dirinya menerima nasehat dan pendapat dari orang lain. Jangan mendebar dan merasa paling benar terhadap suatu hal sebelum menguasai ilmunya, diam itu lebih baik. Orang munafik itu selalu merasa paling suci dan benar, pdhal dirinya berlumur dosa. Saling hormati dan jangan saling provokasi kalau mau kasih solusi biar damai negri, intosfeksi diri jangan jumawa merasa paling benar.
2021Sep 28 - PERINGATAN UNTUKMU YANG MERASA LEBIH BAIK DARI ORANG LAIN. Pinterest. Today. Explore. Jangan menahan kekuatan yang Tuhan berikan supaya Tuhan memberikan anugerah dan perkenananNYA atas hidup kita." "Tuhan suka dengan orang yang mau berikan segalanya untuk Tuhan, yang tidak berpikir untung-rugi dalam mengikut Tuhan Beberapa orang yang memiliki sifat superior memang menyebalkan. Bahkan, mereka merasa mereka yang paling tinggi derajatnya, paling berilmu, paling benar, dan paling-paling gak heran banyak perundungan akhir-akhir ini terjadi. Tidak hanya di sekolah, namun di lingkungan sekitar rumah juga. Tapi sebenarnya, kenapa ya orang bisa merasa lebih superior terhadap orang lain? Baca Juga 5 Pesan Untukmu yang Terlalu Mengandalkan Privilege, Jangan Sombong! 1. Merasa lebih berkuasa ilustrasi sekelompok orang membully ZhangOrang merasa aman dan terlindungi karena ada orang lain yang melindunginya, sehingga ia merasa berkuasa. Namun, karena satu dan lain hal orang yang memiliki sifat superior ini menyalahgunakan keadaan yang ia dapatkan. Ia akan melakukan apa pun seenaknya meskipun itu tidak jarang orang yang seperti ini biasanya suka menindas orang lain. Gak heran juga banyak sekali perundungan dan kekerasan yang terjadi pada orang lain yang memiliki kedudukan lebih rendah di matanya. Jahat banget!2. Insecure melihat orang lain yang lebih baik darinyailustrasi orang dengan paper bag di kelapa payamPerasaan insecure ini memang bisa membuat orang yang memilikinya merasa superior. Meskipun agak kontras, tapi ini fakta. Hal ini dikarenakan karena mereka berusaha untuk kelihatan lebih unggul daripada orang lain agar terbebas dari perasaan rendah perasaan insecure akan mengakibatkan kita lebih merasa inferior dan tidak berani untuk melangkah ke depan. Tapi ada beberapa orang yang insecure ini menjadi lebih superior hanya karena tidak ingin dirinya dilihat sebagai orang lebih rendah dan tidak berharga di mata orang lain. Biasanya, orang dengan tipe seperti ini suka membandingkan hidup dengan orang lain sehingga membuat dirinya tidak merasa Punya self-esteem yang terlalu rendah dan terlalu tinggiilustrasi wanita menutupi wajahnya Allmark Self-esteem yang terlalu rendah maupun tinggi memiliki efek yang negatif. Padahal, dengan porsi yang pas dan sehat bisa membuat kita lebih percaya diri dan secure terhadap diri yang terlalu rendah membuat kita memandang diri kita buruk. Dan agar tidak dipandang rendah oleh orang lain, secara tidak sadar kita berusaha untuk menjelaskan diri kita ke orang lain secara berlebihan. Sayangnya, itu dipandang seperti bualan saja. Sebaliknya, apabila kita memiliki self-esteem terlalu tinggi, akan mengakibatkan kita menjadi lebih malas dan menyepelekan orang lain yang memiliki kemampuan lebih rendah dari kita. Biasanya, kita juga memandang rendah orang lain yang tidak selevel dengan kita. Baca Juga 5 Hal yang Membuatmu Dikira Sombong di Tempat Kerja, Hindari! 4. Punya sifat narsistikilustrasi pria yang sedang senang SammySifat superior biasanya merupakan salah satu indikasi seseorang memiliki sifat narsistik. Bisa jadi juga itu mengacu pada mental disorder, yaitu narcissistic personality disorder NPD. Orang dengan sifat ini akan terlihat percaya diri pada awalnya, namun di saat yang sama ia juga tidak terima kalau ada orang lain yang lebih unggul dari dirinya. Selain itu, ia juga percaya bahwa ia adalah orang yang unik dan berbeda dengan orang juga akan merasa lebih worthy kalau menerima pujian dari orang lain. Mereka juga hidup dari validasi orang lain, sehingga kalau dirinya tahu ada orang lain yang lebih baik, ia tidak akan terima. Terkadang, ia juga berusaha untuk menjatuhkan orang tersebut agar tidak Berusaha menutupi kekurangannyailustrasi pria menutupi wajahnya TareqPernah gak kalian bertemu dengan orang yang membual tentang dirinya sendiri? Agar bisa diakui, ia berusaha meyakinkan orang lain. Padahal, tidak ada orang yang sempurna di dunia ini dan kita juga tidak perlu repot-repot untuk berusaha menjelaskan siapa dan bagaimana diri kita di depan orang lain. Orang yang seperti itu tidak yakin dengan dirinya sendiri sehingga ia berusaha untuk menjelaskan keunggulan dirinya tanpa diminta. Mereka membanggakan dirinya sendiri karena merasa inferior dan tidak yakin dengan kemampuan dirinya sendiri. Don't tell, just show yourself itu adalah alasan beberapa orang merasa dirinya lebih superior terhadap orang lain. Kalau kalian menemui orang yang seperti ini, apa yang akan kalian lakukan? Baca Juga 5 Kalimat Tamparan untukmu yang Merasa Superior, Jangan Sombong! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Ataumungkin kita pernah merasa bahwa hafalan al-Qur'an kita lebih baik dan lebih banyak dari pada orang lain, rasa itu bisa jadi akan menggeret kita untuk merasa lebih baik dari orang lain. Maka agar rasa itu tidak muncul, bacalah ayat-ayat al-Qur'an sesuai kebutuhan dan sesuai dengan situasi, tanpa harus mengingat-ingat jumlah dan
Berikut tips cara memandang orang lain agar terhindar dari perasaan sombong, ujub, dan merasa lebih baik, yg termuat dalam Kitab Syarh Ratibul Haddad; ﻓﺎﻥ رأيت ﺻﻐﻴﺮﺍ ﻗﻠﺖ ﻫﺬﺍ ﻟﻢ ﻳﻌﺺ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻧﺎ ﻗﺪ ﻋﺼﻴﺖ ﻓﻼ ﺷﻚ ﺍﻧﻪ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻲ . Jika engkau melihat anak kecil, maka ucapkanlah dalam hatimu, “Anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepada-Nya, maka tidak diragukan lagi bahwa anak ini jauh lebih baik dariku.” ﻭﺍﻥ رأيت ﻛﺒﻴﺮﺍ ﻗﻠﺖ ﻫﺬﺍ ﻗﺪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺒﻠﻰ ﻓﻼ ﺷﻚ ﺍﻧﻪ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻲ . Jika engkau melihat orang tua, maka ucapkanlah dlm hatimu, “Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, maka tidak diragukan lagi bahwa dia lebih baik dariku.” ﻭﺍﻥ رأيت ﻋﺎﻟﻤﺎ ﻗﻠﺖ ﻫﺬﺍ قد أﻋﻄﻲ ما لم أعط وبلغ ما لم أبلغ وعلم ما جهلت فكيف أكون مثله Jika engkau melihat orang yg berilmu, maka ucapkanlah dlm hatimu, “Orang ini telah diberi ilmu yg mana saya belum diberi, orang ini telah menyampaikan ilmu apa yg belum saya sampaikan, dan ia telah mengetahui apa yg tidak saya ketahui, bagaimana mungkin saya sama dengannya? apalagi saya lebih baik darinya?” ﻭﺍﻥ رأيت ﺟﺎﻫﻼ ﻗﻠﺖ ﻫﺬﺍ قد ﻋﺼﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺠﻬﻞ ﻭﺍﻧﺎ ﻋﺼﻴﺘﻪ ﺑﻌﻠﻢ فحجة الله علي آكد ﻭﻻ أﺩﺭﻱ ﺑﻤﺎ ﻳﺨﺘﻢ ﻟﻰ ﺍﻭ ﺑﻤﺎ ﻳﺨﺘﻢ ﻟﻪ . Jika engkau melihat orang yg bodoh, maka katakanlah dalam hatimu, “Orang ini bermaksiat kepada Allah karena dia bodoh tidak tahu, sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak.” Syaikh Ibnu Atha’illah as-Sakandari qs. dalam Hikamnya mengatakan من أثبت لنفسه تواضعا فهو متكبر حقا “Barang siapa telah menetapkan/menyatakan dirinya telah tawadhu’, maka ia adalah orang takabbur yg sesungguhnya.” ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠﻰَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ، ﺍﻟْﻔَﺎﺗِﺢِ ﻟِﻤَﺎ ﺃُﻏْﻠِﻖَ ﻭَﺍﻟْﺨَﺎﺗِﻢِ ﻟِﻤَﺎ ﺳَﺒَﻖَ، ﻧَﺎﺻِﺮِ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ، ﻭَﺍﻟْﻬَﺎﺩِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَ ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻘِﻴْﻢِ ﻭَﻋَﻠﻰَ ﺁﻟِﻪِ ﺣَﻖَّ ﻗَﺪْﺭِﻩِ ﻭَﻣِﻘْﺪَﺍﺭِﻩِ ﺍﻟﻌَﻈِﻴْﻢِ
JanganMerasa Lebih Baik dari Orang Lain! Oleh: Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan sal Sikap merendahkan orang lain berpangkal dari perasaan lebih baik dari yang lain. Materi khutbah ini membeberkan tips-tips bagaimana akar masalah itu teratasi dengan mengutip pandangan Imam al-Ghazali. Teks khutbah Jumat berikut ini berjudul "Khutbah Jumat Agar Tak Gampang Merendahkan Orang Lain". Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini pada tampilan desktop. Semoga bermanfaat! Redaksi اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِتَرْكِ الْمَنَاهِيْ وَفِعْلِ الطَّاعَاتِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الهَادِيْنَ لِلصَّوَابِ وَعَلَى التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْمَآبِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلَاتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Islam mengajarkan para pemeluknya untuk berlomba dalam kebaikan fastabiqul khairat. Ini artinya masing-masing orang didorong untuk menjadi paling unggul dibanding yang lain dalam berbuat baik. Anjuran ini juga berkelindan dengan konsep kehidupan menurut Islam bahwa yang hakiki dan abadi adalah akhirat, sementara yang semu dan sementara adalah dunia. Dunia, dengan demikian, adalah tempat menanam sebanyak-banyaknya kebaikan agar bisa dipanen pada kehidupan di akhirat kelak. Dalam Al-Qur’an sendiri Allah mengiming-imingi bahwa manusia yang paling tinggi derajat kemuliaannya adalah yang paling bertakwa inna akramakum indallahi atqakum. Informasi ini secara implisit juga bermakna anjuran berkompetisi dalam ketakwaan. Semakin muttaqin bertakwa seseorang, semakin unggul kedudukannya di sisi Allah swt. Hadirin yang semoga dirahmati Allah, Ada jebakan yang cukup samar ketika seseorang “berhasil” memperbanyak kebaikan, seperti ibadah wajib, ibadah sunnah, peran sosial, atau menjadi ahli di bidang pengetahuan tertentu. Jebakan tersebut adalah perasaan “sudah sangat baik” atau “lebih baik dari orang lain”. Sebab, ini adalah pintu masuk bagi sikap untuk memandang rendah atau menyepelekan orang lain. Menjadi baik adalah satu hal, dan merasa sudah baik adalah hal yang lain. Yang pertama menekankan sisi proses, sementara yang kedua cenderung menganggap sudah mencapai hasil. Padahal, implementasi dari fastabiqul khairat harusnya adalah proses tidak berkesudahan. Ketika kita berhenti karena sudah merasa berada di posisi yang lebih baik dari yang lain, maka di situlah kita tanpa terasa sedang terperosok. Sebab, merasa lebih baik dari orang lain adalah ketidakbaikan itu sendiri. Akhirnya apa yang tampak berhasil sejatinya adalah kegagalan. فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى “Jangan kamu merasa paling suci. Karena Dia-lah yang lebih mengetahui orang yang paling bertakwa,” QS An-Najm 32. Para ahli tafsir mengungkap, ayat tersebut adalah kritik terhadap mereka yang gemar memuji dan membangga-banggakan amal sendiri. Padahal, kualitas ketakwaan hanyalah Allah yang paling tahu. Bisa jadi suatu amal ibadah atau kebaikan di satu sisi terlihat menggunung tapi di sisi lain ternyata keropos dan rapuh. Mudah runtuh dalam sekejap. Atau sebaliknya, amal yang sekilas tampak remeh bisa jadi sangat berharga di mata Allah karena dijalankan dengan penuh ketulusan dan ridha-Nya. Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Lalu bagaimana kita bisa selamat dari jebakan merasa lebih baik atau bangga diri ujub yang menjadi pangkal sikap merendahkan orang lain? Imam al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah memberikan kiat-kiatnya. Beliau merekomendasikan pendekatan manajemen pikiran yang selalu melihat kemungkinan positif dari orang lain, entah itu orang tua atau anak, berilmu atau bodoh, mukmim atau kafir. Saat kita melihat anak kecil atau lebih muda, berpikirlah bahwa ia itu lebih baik dari diri kita. Waktu mereka untuk bermaksiat tentu lebih sedikit dibanding kita yang lebih tua dari mereka. Saat kita melihat orang yang lebih tua, berpikirlah bahwa ia juga lebih baik dari kita. Sebab, ibadah mereka tentu mulai lebih dulu daripada kita yang lahir belakangan. Ketika bertemu dengan orang pandai atau berilmu, kita juga diajak untuk berpikir bahwa itu semua adalah anugerah yang belum kita gapai, prestasi yang belum kita raih. Mereka tahu banyak hal tentang apa yang tidak banyak kita ketahui. Kita bukan cuma tidak selevel tapi juga sulit mengungguli kebaikannya. Ketika berjumpa dengan orang bodoh, kita juga diajak untuk berpikir bahwa ia tetap lebih baik dari kita. Andaipun mereka ini bermaksiat tentu maksiat mereka lebih ringan daripada kita. Sebab, mereka durhaka karena kebodohan, sementara kita berbuat dosa justru atas dasar ilmu. Pengadilan akhirat kelak akan menjadikan ini dasar ketika waktu perhitungan tiba. Bagaimana kita melihat orang kafir? Imam al-Ghazali lagi-lagi menyuruh kita untuk menata pikiran bahwa ia juga mungkin lebih baik. Ajal orang tidak ada yang tahu. Bisa jadi Allah mewafatkan orang kafir itu secara husnul khatimah dengan memeluk Islam sehingga bersihlah dosa-dosa sebelumnya. Sementara diri kita? Tidak ada jaminan kita mati dengan masih membawa anugerah terbaik, yakni iman. Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Kita mungkin mudah saja meraih simpati atau kesan sebagai orang saleh dan baik di mata orang-orang. Namun, itu semua hanyalah semu karena kebaikan yang hakiki adalah kebaikan di mata Allah di akhirat kelak. Imam al-Ghazali berpandangan bahwa kebaikan di sisi Allah sesungguhnya adalah sesuatu yang masih misterius. Kepastiannya menunggu ketika kita mati, apakah dalam keadaan su’ul khatimah atau husnul khatimah. Kata Imam al-Ghazali dalam Bidayatul Hidayah بَلْ يَنْبَغِي لَكَ أَنْ تَعْلَمَ أَنَّ الْخَيْرَ مَنْ هُوَ خَيرٌ عِنْدَ اللّٰهِ فِي دَارِ الْاٰخِرَةِ، وَذٰلِكَ غَيْبٌ، وَهُوَ مَوْقُوْفٌ عَلَى الخَاتِمَةِ؛ فَاعْتِقَادُكَ فِي نَفْسِكَ أَنَّكَ خَيْرٌ مِنْ غَيْرِكَ جَهْلٌ مَحْضٌ، بَلْ يَنْبَغِي أَلَّا تَنْظُرُ إِلَى أَحَدٍ إِلَّا وَتَرَى أَنَّهُ خَيْرٌ مِنْكَ، وَأَنَّ الْفَضْلَ لَهُ عَلَى نَفْسِكَ "Ketahuilah bahwa kebaikan adalah kebaikan menurut Allah di akhirat kelak. Itu perkara ghaib tidak diketahui dan karenanya menunggu peristiwa kematian. Keyakinan bahwa dirimu lebih baik dari selainmu adalah kebodohan belaka. Sepatutnya kau tidak memandang orang lain kecuali dengan pandangan bahwa ia lebih baik ketimbang dirimu dan memiliki keutamaan di atas dirimu." Sang Hujjatul Islam juga menyebut ujub sebagai penyakit kronis. Yang ditimpa pun bukan fisik tetapi hati yang penanganannya tentu lebih sulit. Penyakit ini jika tidak segera ditangani akan memancing penyakit-penyakit lain untuk datang, seperti gemar menghina atau merendahkan orang lain, mencaci-maki, egois, tertutup atas nasihat, antikritik, dan mungkin yang lebih ekstrem, merasa berhak menganiaya orang lain. Na’udzubillahi min dzalik. Tugas pokok manusia mengabdi total kepada Allah. Soal kualitas ibadah, manusia memang harus mengikhtiarkannya semaksimal mungkin tetapi bukan untuk dibangga-banggakan, apalagi sampai menganggap rendah orang lain. Terlebih dalam sebuah hadits dijelaskan sesungguhnya faktor paling menentukan kita selamat adalah rahmat Allah, bukan yang lain. لَنْ يُنْجِي أحَدًا مِنكُم عَمَلُهُ، قال رَجُلٌ ولَا إِيَّكَ يا رَسولَ اللَّهِ؟ قالَ ولَا إِيَّايَ إلَّا أنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ مِنْهُ برَحْمَةٍ ولٰكِنْ سَدِّدُوا Artinya, “Amal tidak akan menyelamatkan kalian.” Seseorang bertanya, “Apakah amal juga tidak menyelamatkan engkau, wahai Rasulullah?” Jawab Nabi, “Tidak pula amal menyelamatkanku hanya saja Allah melimpahiku dengan rahmat dari-Nya, akan tetapi luruslah cari kebenaran dan amalkan,” HR al-Bukhari. Semoga Allah selamatkan kita semua dari penyakit hati yang parah, dan jikapun kita terkena penyakit hati sekecil apa pun maka Allah segera menyembuhkannya. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Khutbah II اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَاإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إلىَ رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّا بَعْدُ، فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلَآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَنْبِيَائِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلأَحْيَآءُ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ الْبُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي الْقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ Mahbib Khoiron Artikel ini terbit atas hasil kerja sama antara NU Online dan UNDP Dalamsambutan Nuzulul Quran, Presiden Jokowi mengatakan, jangan sampai ada di antara kita merasa lebih baik atau merasa lebih suci dari yang lain. E-PAPER. E-PAPER. I829Ug. 69 29 310 386 422 408 406 100 267

jangan merasa lebih baik dari orang lain